Corel draw SHow

Senin, 22 Maret 2010

TUMBUHAN PORIFERA

PORIFERA

A. BENTUK DAN SIFAT PORIFERA
Porifera berasal dari bahasa Latin Porus , lubang kecil ; ferre, membawa. Jadi porifera adalah hewan berpori. Habitatnya di dalam air, terutama di air laut dan melekat pada dasar. Tubuhnya terdiri atas banyak sel atau disebut metazoan . bentuk tubuhnya seperti tabung, mempunyai rongga yang disebut spongosoel. Antara pori dan spongosoel terdapat saluran. Salurannya ada yang bercabang dan ada pula yang tidak. Air dari spongosoel keluar lewat oskulum.
Di sepanjang dinding saluran pada spons yang komples, dan dinding spongsoel terdapat sel – sel berbentuk khusus yang disebut sel leher atau Koanosit. Koanosit berfungsi untuk pencernaan makanan secara intraseluler. Porifera mempunyai kerangka berupa duri – duri yang disebut spikula yang tersusun atas zat kersik, kapur, dan sponging yang terdiri dari protein.

A.     CIRI CIRI UMUM
-         Merupakan hewan air yang hidup di laut, berupa tumbuhan dan tidak bergerak.
-         Tubuh tidak memiliki syaraf.
-         Tubuh berbentuk tabung yang luarnya memiliki banyak pori yang kemudian akan membentuk saluran.
-         Setiap saluran akan bermuara pada rongga tubuh yang disebut spongocoel.
-         Fungsi pori berfungsi sebagai mulut.
-         Spongocoel memiliki lubang / saluran yang disebut osculum.
-         Tubuh terdiri dari 3 lapisan :
v     Lapisan yang paling luar disebut apiderm.
v     Lapisan tengah mesoderm ( mesenchym ) pada lapisan ini dibentuk :
Ø      Spikula, dapat berupa zat kapur atau zat kersik yang merupakan rangka luar ( zat penyusunya sponging )
Ø      Ovum dan sperma
v     Lapisan paling dalam endoderm terdiri sel – sel leher yang memiliki
Ø      Nucleus
Ø      Vacuola
Ø      Flagel

v     Repdoduksi        : Sexual, yaitu pertemuan sperma dan ovum.
  Asexual, yaitu dengan pembentukan kuncup.
-         Tubuh memiliki daya regerasi yang besar.
-         Pernafasan dan pencernaan makanan berlangsung secara intrasel dilakukan oleh masing – masing sel choanochyt.


B.     HABITAT
Porifera habitatnya didalam air, dengan tubuh melekat pada suatu dasar, sehingga tidak dapat berpindah tempat.


C.     SISTEM PENCERNAAN
Dalam tubuh porifera terdapat rongga yang disebut spongosoel. Antara spongosoel dengan pori terdapat saluran – saluran yag bercabang dan tidak bercabang. Air dan makanan akan masuk melalui pori saluran tersebut menuju spongosoel, dan akhirnya air akan keluar melalui lubang oskulum. Pada dinding – dinding terdapat sel – sel koanosit ( sel leher ) yangmelakukan pencernaan makanan.

Poripori            Saluran – Saluran                 Spongosoel             Sel Leher               Oskulum              Bercabang dan tidak bercabang

                     
D.    SISTEM RESPIRASI
Respirasi terjadi melalui permukaan tubuh yang dilakukan oleh tiap – tiap sel dengan cara absorpsi oksigen dari air melalui sel – sel tersebut.

E.     SISTEM REPRODUKSI
Porifera mempunyai 2 sistem reproduksi yaitu Vegetatif dan generatif
1.      Vegetatif dengan membentuk kuncup atau gemulae, yaitu bagian tubuh yang membungkus diri, yang dibentuk saat keadaan sekitar buruk.
2.      Generatif dengan pembuahan ovum oleh spermatozoid. ovum yagn telah dibuahi menjadi larva bersiala, yang kemudian melekat pada suatu dasar menjadi hewan dewasa.
A.     SISTEM GERAK
Porifera tidak mempunyai sistem gerak
B.     SISTEM SALURAN AIR
Porifera mempunyai 3 tipe system saluran air yaitu
1.      Tipe asconoid ( tipe askon ) merupakan tipe saluran sederhana ;
2.      Tipe syconoid ( tipe sikon ), merupakan tipe saluran yang berlekuk ;
3.      Tipe Leuconoid ( Tipe leukon ), merupakan tipe saluran yang rumit

C.     KELAS – KELAS PORIFERA
Berdasarkan kerangka tubuihnya porifera mempunyai 3 kelas yaitu :
1.      Kelas Cakarea
-         Spikula berzat kapur
-         Hidup di laut yang dangkal
-         Choanocyt berukuran besar
-         Contoh :           - Sycon
- Clathrena

            2. Kelas Hexactinellida
-  Spikula terdiri dari kersik
-  Hidup di laut yang dalam
                        Contoh – pheronema
3. Kelas Demospongia
-  Tubuh lunak, tak mempunyai rangka
-  SIstem salurannya rumit
        Contoh   – Euspongia
 - Spongia 
A.     STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH PORIFERA
Tubuh porifera tersusun dari banyak sel. Meskipun tergolong hewan multiseluler, binatang ini masih tergolong primitive. Tubuhnya  tersusun atas jaringan diploblastik ( dua lapisan jaringan ). Lapisan  luar tersusun oleh sel – sel epidermis dan lapisan dalam tersusun oleh  sel – sel leher ( Koanosit ). Dibandingkan  dengan protozoa, porifera mempunyai pembagian tugas diantara sel – selnya, meskipun masih sangat sederhana. sel – sel porifera ada yang berfungsi sebagai kulit, penangkap makanan, pengedar makanan, dan penyusun rangka.
Umumnya tubuh porifera terbentuk seperti vas bunga yang menempel pada dasar perairan. Tubuh  porifera mempunyai rongga tubuh ( spongosol ) dan lubang keluar ( oskulum ). tubuhnya lunak, permukaannya berpori, dan pori ini disebut sebagai ostium. Setiap  ostium memiliki saluran yang menghubungkan ke spongosol. Air  akan mengalir dari ostium yang banyak terdapat pada permukaan tubuhnya melalui saluran, masuk ke sopongosol dan akhirnya mengalir keluar melalui oskulum.
Jika kita perhatikan, penampang melintang poroffera terdiri dari dua lapis jaringan tubuh sebagai berikut :
  1. Lapisan luar tersusun atas sel – sel yang berbentuk pipih, berfungsi sebagai kulit luar atau epidermis. sel – sel ini disebut pinakosit.
  2. Lapisan dalam tersusun atas sel – sel berbentuk corong dan memiliki flagella. Sel – sel ini disebut sebagai koanosit yang berarti sel berbentuk corong, berada pada ruangan – rungan yang bulat bentuknya. jika flagella digerakan, air akan mengalir dari luar masuk keruangan bulat melalui ostium, kemudian ke saluran dan mencapai ruangan yang berisi koanosit tersebut. Aliran air membawa plankton – plankton yang akan ditangkap oleh sel corong, kemudian dicerna.
Diantara  lapisan koanosit dan lapisan pinakosit terdapat rongga bergelati ( jelly ) yang disebut mesenkim atau mesoglea. Rongga  bergelatin tersebutberisi sel – sel khusus yakni sel ameboid dan sel skleroblas atau sel penyusun rangka. Dikatakan ameboit karena bergerak seperti amoeba. Karena  porifera tidak mempunyai usus dan darah maka harus ada sel – sel lain yang bertugas mengedarkan makanan. Sel  – sel ameboit itulah yang bertugas mengedarkan makanan. Koanosit  yang berisi makanan didatangi sel ameboit. Sesampai  di koanosit, sel ameboit menyerap makanannya, kemudian melepaskan diri dan selanjutnya bergerak mengedarkan makanan itu ke sel – sel yang lain.
Sel  skleroblas akan menyusun rangka yang berbentuk duri yang terkenal sebagai spikula. Bentuk  spikula bermacam macam tergantung pada jenis porifera.
Porifera  tidak mempunyai organ khusus misaknya mata, kepala, mulut, usus dan susunan saraf akan tetapi sel corong ( koanosit ) peka terhadap rangsang.

B.     PERAN PORIFERA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Porifera tidak terlalu banyak menguntungkan manusia tetapi juga tidak merugikan. Porifera  menguntungkan karena sponsnya ( dari spesies  spongia sp ) dapat digunakan untuk alat gosok tubuh pada waktu mandi. Hal  ini karena spikula terbuat dari serabut protein spongin yang lunak. Tubuh porifera yang mati ada yang digunakan untuk hiasan.
-         Penghasil spon yang digunakan sebagai alat pembersih.
-         Ada hewan – hewan yang hidup dipantai yang dangkal, laku untuk dijual.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget

Tukeran link



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

www.iboruka.com

Pages